apa yang dibanggakan ?,
berapa kali kita berkata "cukup" ?,
akal bagaikan Raja bertahtakan singgasana,
lalu kata-kata juga huruf bagai rakyatnya,
ilmu pengetahuan terangkai dan tersimpul dari bagiannya,
mengurai segala sesuatu menjadi sesuatu yang bercabang-cabang,
ranting-ranting yang meninggi,
seperti juga akar yang merasuk terus dikedalaman,
ketika itu semua bertemu dengan ke Maha an,
lenyap bagai asap hina yang tiada kuasa tertiup oleh angin,
asap hina yang bangga dengan kata "cukup",
sisa pembakaran demi pembakaran,
agar mendapatkan bentuk yang teguh,
dengan keindahan tatapan keabadian.
berapa kali kita berkata "cukup" ?,
akal bagaikan Raja bertahtakan singgasana,
lalu kata-kata juga huruf bagai rakyatnya,
ilmu pengetahuan terangkai dan tersimpul dari bagiannya,
mengurai segala sesuatu menjadi sesuatu yang bercabang-cabang,
ranting-ranting yang meninggi,
seperti juga akar yang merasuk terus dikedalaman,
ketika itu semua bertemu dengan ke Maha an,
lenyap bagai asap hina yang tiada kuasa tertiup oleh angin,
asap hina yang bangga dengan kata "cukup",
sisa pembakaran demi pembakaran,
agar mendapatkan bentuk yang teguh,
dengan keindahan tatapan keabadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar