"Apa ?!, aku kurang jelas mendengarnya.", tanya Bahlul kepada temannya seperti orang yang kurang mendengar dengan jelas. "Semalam, aku telah melakukan ini dan itu hingga subuh hari ini, semoga Allah ta'ala menerima semua amalku.", kata temannya lagi kepada Bahlul dengan agak keras.
"Coba engkau ulangi lagi, aku masih kurang jelas mendengar perkataanmu itu.", balas Bahlul dengan suara agak keras kepada temannya itu.
Temannya mengulangi lagi perkataannya dengan lebih keras dari sebelumnya, tetapi Bahlul malah tetap berperilaku seperti orang yang kurang beres pendengarannya, ia malah mendekatkan kupingnya kepada mulut temannya itu.
Melihat perilaku Bahlul seperti itu, ia menjadi kesal dan marah campur bingung, "sudahlah !, percuma aku mengatakannya, engkau memang pantas di bilang gila !, tingkahmu itu telah membuat ku muak"
Bahlul malah tertawa terpingkal-pingkal sementara temannya semakin bingung melihat tingkahnya, "Nah, apa yang barusan engkau katakan itu, aku mendengarnya dengan amat sangat jelas kawan, muntahkanlah isi muakmu itu, aku bukan hanya mendengar bahkan dapat menampungnya khusus hanya untukmu dan bukan untuk orang lain."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar