Seseorang tetangga Bahlul membawakan sebuah kitab kepada Bahlul. Kitab tersebut dalam bahasa farsi (persia) yang tidak dapat di baca oleh nya karena ia tidak dapat mengerti bahasa farsi, namun ia yakin kitab tersebut yang merupakan peninggalan kakeknya itu berisi tentang ilmu pengetahuan yang dalam dan mengandung pesan-pesan (hikmah) yang bagus.
"Bahlul, tidak ada yang dapat berbahasa farsi di daerah ini selain dirimu, tolong engkau baca kitab ini, mungkin engkau dapat membacanya dan memberitahukannya kepada ku tentang isi dari kitab ini.", pintanya kepada Balul.
"Apakah sesungguhnya yang ingin engkau ketahui dari kitab itu sahib ?", tanya Bahlul.
"Aku ingin mengetahui esensi dari kitab ini, karena aku yakin pasti banyak hikmah dan pelajaran yang dapat aku ketahui.", jawabnya
Bahlul masuk kembali kedalam rumahnya, untuk kemudian keluar kembali dengan membawa sebuah kitab pula. Tetangganya menunggu dengan kebingungannya sendiri atas kelakuan Bahlul barusan.
"Kalau esensi dari kitab yang sesungguhnya, aku pun sudah memilikinya. Coba engkau ambil kitab ini dan bacalah olehmu", lanjut Bahlul sambil menyerahkan kitab yang ada ditangan Bahlul kepadanya.
Tetangga Bahlul tersebut membuka kitab yang diberikan oleh Bahlul. "Bahlul !, apa-apaan ini !, tidak ada tulisan barang satu pun di dalam kitab mu ini, dasar orang gila !, apakah engkau ingin mempermainkan aku ?!", jawabnya dengan marah dan bingung sambil membuang kitab itu ke tanah.
Bahlul tertawa melihat tingkah tetangganya itu, "jika yang engkau tanyakan dan ingin engkau ketahui adalah esensi, maka engkau sudah menemukannya dalam kitab yang barusan aku berikan kepadamu. pakailah gamisku yang lusuh ini dan juga surbanku yang tak seberapa bagusnya dibanding surbanmu, aku yakin engkau pasti dapat membaca semua kitab yang ada padamu, bahkan yang berbahasa farsi sekalipun dan engkau pasti akan lebih membutuhkan kitab ku tadi dibanding kitab yang lainnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar