Senin, Juli 12, 2010

Jika bukan karena Rahmat Nya..

Maka kita hanyalah mahluk dengan jubah kemunafikan yang indah dan dengan pakaian kebesaran kesombongan yang megah, hingga Iblis (syetan) pun tergoda untuk mendatangi kita, untuk kemudian pergi meninggalkan kita sendirian, dengan jubah kemunafikan dan pakaian kesombongan itu.

Seperti halnya mendaki sebuah gunung, apakah itu mudah ???, sekalipun bagi orang yang ahli dalam ilmu pendakian, apakah itu tidak membutuhkan kerelaan ?, maka pada setiap gunung itu keadaan maupun kondisi nya berbeda-beda, namun tidaklah mudah semudah itu.

Seperti hal sabar, ikhlas, tawakal dan juga ridho, itu semua adalah karunia. Bukanlah sesuatu yang dapat direkayasa oleh bahasa dan akal mahluk, berdasarkan ilmu pengetahuan yang juga merupakan karunia atau anugerah Nya.

Jika bukan karena Rahmat Nya, hancurlah kita sehancur-hancurnya dengan Keparipurnaan Nya bersama kemudahan kita sendiri yang terhiasi oleh jubah munafik dan pakaian sombong.

Namun, kita juga lebih sering asyik dengan diri sendiri dengan karunia serta anugerah Nya.



"Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?, (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan," ( Al Balad 90: 12-13 )

An Nabi SAW bersabda "pakailah bala' (cobaan) sebagai jubahmu dan kefakiran sebagai pakaianmu" ( HR Bukhari )

"Syarat mencintai Allah memang dengan bala cobaan. Hal itu pulalah yang dilalui oleh nabi-nabi Allah terdahulu hingga Rasulullah saw. Maka, setiap bala cobaan disertai pula dengan kesetiaan. Agar tidak dicap hanya mengaku-ngaku cinta Allah dengan kebohongan, kemunafikan, dan riya’. Jalan (menuju) al-Haqq ’Azza wa Jalla membutuhkan kejujuran (kesungguhan-shidq)"
( As Syaikh Abdul Qadir Al Jilani qs )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar