Jumat, Juli 16, 2010

Pidato As Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani ra , Al Mursyid Thariqah Naqsybandi Haqqani di Suryalaya, 05 Mei 2001.


Kunjungan penuh hikmah kemulian-Nya, Al Mursyid Kammil Mukammil Thariqah Naqsyabandi Al-Haqqani, As-Sayyid Al-‘Alamah Al-‘Arif billah As Syaikh Muhammad Nazim Adil al Qubrusi al-Haqqani & Kholifahnya As Syaikh Muhammad Hisyam Al-Kabbani bersilaturahim kepada Al Mursyid Kammil Mukammil As-Sayyid Al-‘Alamah Al-‘Arif billah As Syaikh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom ) sebagai Mursyid Thariqah Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah yang berada di Pondok Pesantren Suryalaya Kajembaran Rahmaniyah, Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia.

Berikut sedikit petikan pidato (terjemahan) beliau pada saat yang mulia tersebut :

“Banyak para alim ulama  dan para cendikiawan muslim memberikan pengetahuan agama kepada umat, pengetahuan itu bagaikan lilin-lilin, apalah artinya lilin-lilin yang banyak meskipun  lilin-lilin itu sebesar pohon kelapa  kalau lilin-lilin itu tidak bercahaya.

Dan cahaya itu salah satunya berada dalam kalbunya beliau (As Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin). Saya tidak tahu apakah Nur Illahi yang dibawanya akan putus sampai pada beliau saja, atau masih akan berlanjut pada orang lain. Tapi saya yakin dan berharap, sesudah beliau nanti masih akan ada orang lain yang menjadi pembawa Nur Illahi itu, siapakah orangnya saya tidak tahu. Maka Anda sekalian para hadirin, ambillah Nur Illahi itu dari beliau saat ini.

Mumpung beliau masih ada, mumpung beliau masih hadir di tengah kita, sulutkan Nur Illahi dari kalbu beliau kepada kalbu anda masing-masing. Sekali lagi, dapatkanlah Nur Ilahi dari orang-orang seperti Syaikh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin.

Dari kalbu beliau terpancar pesan-pesan kepada kalbu saya. Saya berbicara dan menyampaikan semua pesan ini bukan dari isi kalbu saya sendiri. Saya mengambilnya dari kalbu beliau. Di hadapan beliau saya terlalu malu untuk tidak mengambil apa yang ada pada kalbu beliau. Saya malu untuk berbicara hanya dengan apa yang ada pada kalbu saya sendiri.”

(sumber : http://daikembar.wordpress.com/tasawwuf/thoriqot/422-2/)

Full audio As Syaikh Nazim's speech at Suryalaya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar