Sabtu, Juli 17, 2010

Membungkuk dan buah kurma..

Pada satu siang yang terik, Bahlul bersama temannya sedang berjalan menuju satu majelis seorang Syaikh yang terkenal. Keduanya hanya membawa bekal seadanya, hingga perbekalan yang mereka bawa habis. Mereka menjadi lapar dan mencari sesuatu yang dapat dimakan oleh mereka.

Hingga pada satu tempat, Bahlul melihat sebuah pohon kurma tidak jauh dari mereka berdua. "Bagaimana menurutmu sahib ?, kita tidak punya tongkat yang panjang untuk meraih buah kurma yang masak diatas pohon ini.", ujar Bahlul kepada temannya.

Temannya berfikir sambil terus melihat keatas pohon kurma itu, dan melihat ada seonggok kurma yang telah masak, "Naah ! Bahlul.. aku melihatnya, itu yang paling masak diantara yang lain.", teriaknya kepada Bahlul dengan wajah yang gembira.

Namun, keduanya hanya saling pandang dan bertanya dalam fikiran masing-masing tentang bagaimana caranya untuk mendapatkan seonggok buah kurma yang masak itu. Keheningan mereka berdua tiba-tiba pecah ketika Bahlul berkata,"Aku tahu bagaimana caranya !, bungkukkan tubuhmu wahai sahib, agar aku dapat menaiki punggungmu itu dan meraih buah kurma itu.", saran Bahlul dengan penuh percaya diri.

Mendengar saran itu, temannya malah berkata,"Ah ! Bahlul.. bagaimana mungkin aku membungkuk dan engkau menaiki punggungku, sedangkan engkau tidak memakai alas kaki selama perjalanan ini, itu pasti akan mengotori gamis ku ini.."

"Ah ! sahibku.. bagaimana mungkin engkau mau bermajelis dengan Syaikh nanti, sedangkan dirimu sendiri rela dikotori oleh fikiran dan dugaanmu sendiri.", timpal Bahlul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar